Saat seseorang jatuh cinta banyak sekali
zat kimia yang berperan di dalam tubuhnya. Zat-zat itu tidak hanya
mengalir di dalam tubuhnya, tetapi juga di otak sehingga mengaktifkan
bagian-bagian tertentu dari otak untuk bekerja lebih optimal. Pada
akhirnya, munculah sensasi atau tindakan nyata yang dilakukan dari
manusia yang jatuh cinta tersebut. Apa sajakah zat-zat kimia yang berperan saat manusia jatuh cinta? Berikut beberapa zat kimia yang saya maksud.
Kortisol
Kortisol adalah hormon steroid yang
diproduksi di dalam korteks kelenjar adrenal. Kortisol mempunyai peran
mengatur tekanan darah, fungsi jantung, penggunaan lemak tubuh, protein,
dan karbohidrat. Kortisol juga terlibat dalam metabolisme glukosa,
pelepasan insulin, pemeliharaan gula darah, dan respons inflamasi. Tak
hanya itu, kortisol juga membantu dalam menanggapi dan mengatasi eksterm
stress, trauma, dan lingkungan. Karena fungsi yang disebutkan terakhir,
kortisol sering disebut sebagai hormon stress.
Saat jatuh cinta, kortisol akan
mengalami peningkatan (tetapi masih dalam tingkatan wajar). Itu
sebabnya, ketika jatuh cinta, orang biasanya mempunyai tingkat stres
yang tinggi; tingkat respon tubuh/kesigapan yang tinggi; tetapi
mengesampingkan rasa sakit/menurunnya sensitifitas terhadap rasa sakit.
Sebaliknya, ketika seseorang sedang
patah hati, kadar kortisol tubuh akan mengalami penurunan. Akibatnya,
dia bias mengalami stress berkepanjangan. Efek lebih lanjut dari jumlah
normal, bias menyebabkan penekanan fungsi tiroid; gangguan kognitif;
tekanan darah meningkat; penurunan kepadatan tulang; dan
ketidakseimbangan gula darah.
Dopamin
Dopamin adalah neurotransmitter (cairan
kimia penyampai pesan sel saraf) yang disebut sebagai pemberi sensasi
kesenangan/keindahan atau rasa nikmat. Hal ini karena dopamin biasanya
keluar dan aktif saat tubuh dalam keadaan senang.
Saat jatuh cinta, kadar dopamin tubuh
akan meningkat dan aktif. Itu sebabnya, orang yang sedang jatuh cinta
mengalami peningkatan kesenangan yang tinggi; memili motivasi yang
tinggi; dan mengalami pengurunan tingkat kesedihan.
Kekurangan dopamin dapat mengakibatkan
penyakit Parkinson. Bahkan, para ahli percaya bahwa penyakit kecanduan
terhadap apa pun berkaitan dengan fungsi dopamin.
Oksitosin
Oksitosin merupakan hormon yang
bertindak sebagai neurotransmitter di otak. Pada manusia, oksitosin
biasanya dihasilkan saat manusia saling berkontak fisik terutama pada
daerah-daerah sensitif. Selain itu juga pada wanita hormon ini juga
dilepaskan setelah masa persalinan dan masa menyusui.
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis yang ada di otak. Secara umum oksitosin memiliki fungsi dalam
penendalian nafsu atau gairah seksual; sistem koordinasi; memfasilitasi
kelahiran bayi; memberikan rasa percaya diri dan mengurangi rasa takut;
mempengaruhi kemurahan hati dengan meningkatknan empati; pengontrolan
toleransi terhadap obat adiktif meningkatkan perasaan cinta, empati, dan
koneksi kepada orang lain dan masih banyak lagi.
Vasopresin
Hormon yang memiliki
fungsi yang mirip Oksitosin ini juga akan meningkat saat sesoerang
sedang jatuh cinta, sedang bergairah tinggi, merasa percaya diri, selain
itu juga berfungsi untuk meningkatkan daya tarik fisik.
Serotonin
Serotonin merupakan neurotransmitter
yang paling terkenal dari semua 100 neurotransmitter yang ditemuka para
ahli. Serotonin dibuat dari asam amino triptofan. Fungsinya ternyata
saling mengimbangi dengan neurotransmitter dopamin. Jadi, jika kadar
serotonin naaik, kadar dopamin akan turun. Begitu juga sebaliknya. Hal
yang sedikit berbeda aadalah fungsinya. Ya, di sini serotonin mempunyai
fungsi lebih banyak daripada dopamin.
Secara umum fungsi-fungsi serotonin
tersebut di antaranya mengatur tidur, meningkatkan suasana hati,
mengatur nafsu makan, mengontrol kemarahan dan agresi, mengatur suhu
tubuh, meningkatkan kondisi emosional dan juga gairah seksual.
Kadar serotonin yang rendah dapat memicu
tubuh untuk depresi, cemas, paranoid, skizofrenia, gangguan kecemasan
sosial, gangguan obsesif-kompulsif, agresi, migrain, kecenderungan
bulimia, kecanduan seksual, keinginin perjudian, kelebihan berat badan,
perilaku antisosial, dan sebagainya.
Adrenalin
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar
adrenal. Fungsi utamanya dalah merangsang denyut jantung dan melebarkan
saluran udara. Adrenalin secara alami diproduksi saat tubuh berada dalam
situasi stres tinggi atau saat fisik dalam kondisi menyenangkan.
Misalnya saat jatuh cinta. Efek yang terjadi saat jatuh cinta adalah
kadar adrenalin meningkat, yang menyebabkan seseorang akan termotivasi,
penurunan rasa takut dan rasa senang yang tinggi.
Feniletilamin
Feniletilamin (Phenylethylamine = PEA)
merupakan golongan alkaloid yang termasuk neurotransmitter. Zat kimia
yang satu ini berperan besar dalam menciptakan perasaan positif. Tak
hanya ditemukan secara alami di dalam tubuh, feniletilamin juga bisa
ditemukan pada makanan. Misalnya pada cokelat.
Karena fungsi dari feniletilamin inilah,
mungkin asal usul mengapa orang yang jatuh cinta sering memberi
cokelat. selain untuk menenangkan perasaan dan membat berfikir poisitif,
hal ini ternyata karena cokelat sejak lama dipercaya sebagai aprodisiak
yang bisa meningkatkan gairah cinta. dan ini tentu karena cokelat
memiliki kadar feniletilamin yang tinggi.
Selain beberapa zat-zat kimia di atas hormon testosteron (pada pria) dan esterogen (pada wanita) juga ikut bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar